3 Masjid Keren dan Kekinian di Semarang , Bisa Jadi Spot Foto yang Instagramable
Thu, 11 Jul 2019 - 01:44 PM
Meningkatnya jumlah pengguna smartphone dan media sosial, membuat aktifitas berburu spot foto juga semakin marak. Berbagai tempat disasar demi untuk bisa mendapatkan spot foto yang instagramable.
Sehingga tidak hanya objek-objek pariwisata saja yang menjadi tujuan, tapi juga tempat-tempat ibadah, tidak terkecuali tempat ibadah umat Islam yaitu masjid. Terlebih, saat ini banyak masjid yang dibangun megah dengan arsitektur yang menawan sehingga terkesan kekinian serta menarik untuk dijadikan latar belakang foto.
Bagi Anda yang gemar berburu spot foto sekaligus ingin menikmati aktifitas wisata religi, Semarang bisa dijadikan sebagai tujuan, karena ibukota dari Propinsi Jawa Tengah ini memiliki sejumlah masjid dengan arsitektur yang keren dan kekinian sekaligus menarik untuk dijadikan spot foto, diantaranya adalah lima masjid berikut ini.
1. Masjid Agung Jawa Tengah
Berdiri di atas lahan seluas 10 hektar, butuh waktu selama 5 tahun (2001 – 2006) untuk membangun Masjid Agung Jawa Tengah, sebelum akhirnya diresmikan pada 14 November 2006. Namun demikian, hasilnya sungguh mengagumkan lewat desain yang futuristik dengan memadukan gaya arsitektur Jawa, Timur Tengah dan Romawi.
Bangunan utama masjid ini mengusung gaya bangunan Jawa yang menggunakan atap berbentuk limas dilengkapi kubah berdiameter 20 meter pada bagian ujungnya serta ditopang 4 menara yang masing-masing setinggi 62 meter. Terdapat pula satu menara yang lokasinya terpisah dengan ketinggian 99 meter.
Pada bagian pelataran masjid kental akan nuansa Romawi lewat pilar-pilar koloseum Athena sebanyak 25 pilar yang masing-masing dihiasi kaligrafi bertulisakan nama 25 Nabi dan Rasul. Sedang pintu gerbangnya bertuliskan dua kalimat syahadat serta tulisan berbahasa Jawa dengan huruf Arab Melayu berbunyi “Sucining Guno Gapuraning Gusti”.
Seperti sengaja dipersiapkan untuk objek wisata religi, Masjis Agung Jawa Tengah dilengkapi wisma penginapan dengan 23 kamar yang dapat disewa untuk bermalam oleh para wisatawan. Selain itu pada lantai dasar Menara Al Husna terdapat pemancar TVKU dan Studio Radio DAIS (Dakwah Islam) sedang di lantai 2 dan 3 difungsikan untuk Museum Kebudayaan Islam.
Masjid ini memberi kesan kekinian lewat Kafe Muslim yang dapat berputar di lantai 18. Satu tingkat lebih tinggi, yaitu lantai 19 difungsikan sebagai menara pandang yang dapat digunakan untuk menikmati keindahan Kota Semarang dari atas ketinggian. Menara pandang tersebut juga difungsikan untuk Rukhyatul Hillal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah, karena itu dilengkapi dengan teropong canggih dari Boscha.
Tidak cukup sampai disitu, pada bagian serambi masjid dapat dijumpai 6 payung raksasa sebagaimana yang ada di Masjid Nabawi berdiameter 14 meter dengan ketinggian 20 meter yang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis. Payung tersebut hanya dibuka saat akan dilaksanakannya salat Jumat, salat Idul Fitri dan Idul Adha.
Daya tarik lainnya adalah adanya Bedug raksasa yang memiliki panjang 310 meter dengan diameter 220 cm, Tongkat Khatib pemberian dari Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunai serta Al-Qur’an raksasa berukuran 145 x 95 cm2, yang ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin.
2. Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh
Menempati area seluas 2.500 meter2 dengan bangunan berbentuk perahu berukuran panjang 50 meter, lebar 17 meter serta tinggi 14 meter lengkap dengan berbagai aksesoris layaknya sebuah kapal seperti jendela yang bentuknya bulat, haluan, puritan serta yang lain menjadikan masjid ini terlihat instagenic.
Masjid ini memiliki pintu masuk sebanyak 6 yang berada di sisi kanan dan kiri dengan bangunan berlantai 3. Bagian yang difungsikan sebagai masjid berada di lantai dua, lantai satu difungsikan untuk balai pertemuan sedang lantai tiga dipakai untuk balai kerja. Menurut rencana di dalam lokasi bangunan berbentuk kapal tersebut nantinya juga akan dibangun klinik dan asrama putri.
Meski lebih populer dengan sebutan Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh, nama dari masjid ini sebenarnya adalah Safinatun Najah yang didirikan Kyai Akhmad dengan menghabiskan dana lebih dari Rp.5,5 miliar.
Secara administratif masjid ini beralamat di JL. Kyai Padak, RT.5 RW.5, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Lokasinya yang berada di pinggir sawah dengan latar belakang pemandangan hutan serta Gunung Merapi dan Gunung Ungaran di kejauhan membuat pemandangan sekeliling terasa indah dengan udara yang sejuk serta menarik untuk diabadikan dengan menggunakan lensa kamera.
3. Firdaus Fatimah Zahra
Belum pernah mengerjakan ibadah haji atau umrah? Datang saja ke Semarang jika ingin melihat bangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tepatnya di JL. Muntal, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Di sini dapat Anda lihat replika Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang dibuat sangat mirip dengan bangunan aslinya. Bahkan tidak hanya itu, sejumlah lokasi yang akan dijumpai saat melaksanakan ibadah haji juga bisa dilihat replikanya di sini dengan bentuk yang hampir sama dengan aslinya, karena Firdaus Fatimah Zahra memang dibangun untuk kepentingan manasik haji oleh Biro Perjalanan Haji dan Umrah, yaitu PT. Fatimah Zahra.
Dengan investasi puluhan miliar rupiah, lahan seluas 3 hektar disulap sehingga menyerupai kondisi tempat-tempat yang akan dikunjungi oleh jamaah haji dan umrah yang ada di Makkah dan Madinah.
Mereka yang berkunjung ke sini dapat menyaksikan replika dari bandara King Abdul Aziz, Masjidil Haram, bangunan Ka’bah yang ukurannya separuh dari Ka’bah yang asli, lengkap dengan pintu Ka’bah, Hajar Aswad, Hijir Ismail, Rukun Yamani, Maqom Ibrahim, tempat untuk sa’i sepanjang 50 meter, replika masjid Nabawi, makam nabi, padang Arafah, Mina, Muzdalifah, Jabal Rahmah, Jamarat serta yang lain yang dibangun semirip mungkin dengan aslinya. (*)