Asah Spiritualitas di 5 Tempat Wisata Religi di Lampung

Asah Spiritualitas di 5 Tempat Wisata Religi di Lampung

Thu, 11 Jul 2019 - 01:10 PM

Halo Sobat Wisata, Bagaimana kabarnya ?

Kali ini panduasia.com akan mengajak sobat untuk mengasah spiritualitas di 5 tempat wisata religi di Lampung. Kadang kita bisa menjumpai banyak lokasi untuk menelusuri berbagai Wisata Religi Indonesia, beberapa yang terkenal memang merupakan destinasi religi tanah Jawa. Namun tahukah sobat bila di Lampung pun terdapat beberapa Lokasi yang kental akan destinasi wisata Religi.

Menjelajah objek-objek wisata religi yang ada di Lampung bakal menjadi aktifitas yang menyenangkan, karena selain akan menjumpai situs-situs dan makam-makam kuna dari para ulama yang menyebarkan agama Islam pada masa lampau juga bakal menjumpai masjid-masjid dengan segala keunikan dan daya tariknya.

Berikut 5 tempat untuk mengasah spiritualitas sekaligus berwisata religi di Lampung.

1. Masjid Al Anwar


Meski dari sisi bangunan tidak ada sesuatu yang istimewah dari masjid ini, namun sejarah panjang yang dilewatinya menjadikan Masjid Al Anwar menjadi begitu penting karena keberadaannya menjadi saksi bisu perjalanan Kota Bandar Lampung, mengingat masjid ini merupakan masjid tertua di provinsi Lampung yang berdiri pada abad XIX tepatnya pada tahun 1839. Pendirinya adalah Tumenggung Muhammad Ali danb Penghulu Besar Kiai Muhammad Said.

Berlokasi di JL. Malahayati Nomor 100 Telukbetung, Masjid Al Anwar menempati lahan seluas 6.500 meter2 dan ditetapkan sebagai cagar budaya lewat SK No.Wh/2/SK/147/1997. Masjid ini pernah dua kali direnovasi, yaitu pada tahun 1962 dan 1997. Namun renovasi tersebut tidak merubah bentuk asli bangunan karena hanya memperluas serambi timur, selatan dan utara sehingga kini masjid tersebut dapat menampung sampai dengan 2.000 jamaah.

Satu yang istimewah dari masjid ini dan menjadi salah satu alasan dimana kita bisa mengasah spiritualitas di tempat wisata religi lampung adalah adanya sejumlah peninggalan kuno yang tersimpan di lokasi masjid, diantaranya adalah: Kitab Tafsir Al-Qur’an yang umurnya sudah 1,5 abad, 700 judul buku pengetahuan agama Islam yang umurnya juga sudah 150 tahun, 2 unit  meriam peninggalan Portugis dan sebuah gentong air tua dari sebuah sumur tua yang ada di belakang masjid yang dikenal dengan nama Sumur Seribu Doa.

2. Makam Syekh Tubagus Yahya


Tempat untuk mengasah spiritualitas wisata religi di Lampung yang kedua berlokasi di Kampung Kramat Baru, Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, membuat makam Syekh Tubagus Yahya lebih dikenal dengan sebutan “Makam Kramat Baru”, merujuk pada nama kampung tempat makam tersebut berada.

Makam yang dikeramatkan ini tertutup tirai kain berwarna hijau di dalam sebuah bangunan seluas 4 x 6 meter2. Setiap hari selalu saja ada peziarah yang datang ke sini, terlebih pada bulan Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal dan bulan Maulid, jumlah pengunjung bisa mencapai puluhan hingga ratusan setiap harinya, wisata religi Lampung ini selalu penuh sehingga tempat parkir penuh sesak dengan mobil dan bus.

Karena sudah menjadi semacam pesanggrahan sekaligus menjadi sumber rejeki bagi warga setempat, area pemakamanpun dibangun dengan swadaya warga, sehingga di area pemakaman dapat dijumpai beberapa fasilitas, seperti area parkir, mushollah lengkap dengan tempat wudlu serta kamar mandi dan toilet yang representatif.

Syekh Tubagus Yahya konon merupakan keturunan Sultan Hasanuddin, Banten yang datang ke Lampung sekitar tahun 1900. Setelah menyebarkan agama Islam selama 30 tahun, Tubagus Yahya akhirnya meninggal dunia pada tahun 1930.

baca juga : Berwisata religi di tanah minang


3. Makam Radin Inten II
Nama Radin Inten II tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Lampung, karena nama Pahlawan Nasional ini diabadikan menjadi nama Bandara Lampung dan nama IAIN (Institut Agama islam Negeri) dan menjadi destinasi ketiga kita dalam mengasah spiritualitas wisata religi kita di Lampung.

Radin Inten II merupakan keturunan dari Fatahillah yang juga dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Dalam usia yang masih sangat muda, dia memimpin rakyat Lampung untuk melawan penjajah Belanda selama lebih dari 5 tahun. Namun, karena pengkhianatan dari anak buahnya, Radin Intan II akhirnya gugur pada usia 22 tahun, tepatnya pada 15 Oktober 1858.

Makam Radin Intan II berada di dalam salah satu benteng yang dibangunnya yang berada di Desa Kahuripan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan yang jaraknya sekitar 75 km dari Kota Tanjungkarang. Kompleks makam seluas 3.750 meter2 ini sangat mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan raya yang dapat dilalui semua jenis kendaraan.

4. Makam Al-Habib Ali bin Alwi Al Idrus


Bagi mereka yang ingin napak tilas penyebaran agama Islam di wilayah Lampung Selatan, wajib hukumnya berkunjung ke Masjid Jami’ Nurul Huda yang berada di Kecamatan Ketapang. Destinasi Wisata Religi ke Empat kita dalam mengasah Spiritualitas kita di Lampung berada di Lokasi ini. Karena selain masjid tersebut merupakan masjid tertua di Kabupaten Lampung Selatan, di dalam masjid juga terdapat makam waliyullah Al-Habib Ali bin Alwi Al Idrus yang menyebarkan Islam untuk pertama kalinya di kawasan Lampung Selatan.

Makam tersebut terletak di dalam masjid, karena awalnya Habib Ali hanya mendirikan mushollah kecil. Setelah meninggal beliau dimakamkan di dekat mushollah tersebut. Dalam perjalanan waktu, mushollah tersebut direhab dan diperluas untuk dijadikan masjid, sehingga makam Habib Ali pun selanjutnya berada di dalam masjid dan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Lampung Selatan

Baca Juga Artikel ini : Berziarah ke Makam Wali Songo yang ada di Tanah Jawa

5. Makam Syekh Aminullah


Lebih dikenal dengan sebutan Keramat Manula, makam Syekh Aminullah terletak di Desa Bandar Pugung, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat merupakan Lokasi terakhir kita sebagai Destinasi Wisata Religi di Lampung. Makam yang dianggap keramat ini pada hari-hari tertentu ramai dikunjungi para peziarah. Mereka tidak hanya datang dari wilayah sekitar tapi juga banyak yang datang dari luar kota bahkan luar propinsi.

Syekh Aminullah merupakan ulama keturunan Arab yang melakukan aktifitas perniagaan di Aceh. Suatu ketika saat berlayar dari Aceh melintasi Samudera Indonesia, kapal yang ditumpanginya dihantam badai kencang di pesisir Krui, sehingga terdampar di daerah Cahayanegri, Kecamatan Lemong. Sejak itulah dia menyebarkan agama Islam di wilayah Pesisir Barat sampai akhirnya meninggal pada tahun 1525 M.

Baca Juga Artikel ini : Jelajah Wisata Religi Islam di Bali 

Bagaimana Sobat, dapat menambah pengetahuan kita bukan bahwa wisata Religi tidak hanya ada di sekitaran Tanah Jawa, namun juga ada di daerah-daerah Lain. Bagi sobat yang ingin mengetahui lebih banyak seputar informasi Destinasi Wisata Religi bisa Sobat dapatkan di link : Travel Blog Panduasia



by Abu Tholib

Share :