Destinasi Wisata Religi, Kota Kudus Yang Bernuansa Islami
Thu, 04 Jul 2019 - 01:26 PM
Dikenal sebagai kota dengan hasil kretek terbaik, Kudus juga menjadi sorotan, karena disana terdapat beberapa Ulama terkemuka yang menjadi pelopor ajaran Islam di Jawa Tengah. Tak hanya mempunyai perusahaan rokok terbesar, Kudus juga memiliki sejarah dan budaya yang sangat menarik untuk digali. Seperti halnya, tradisi Dandangan yang merupakan kebudayaan masyarakat Kudus menjelang bulan Ramadhan. Biasanya disana digunakan untuk pasar malam dan arena bermain anak – anak. Hal itu dilakukan selama 10 hari menjelang puasa. Tidak hanya itu saja, wilayah Kudus merupakan area strategis pada zaman kerajaan Islam dulu, karena terletak sangat dekat dengan pusat Kerajaan Demak yang berada di Kab. Demak itu sendiri. Sehingga wisata religi yang ada disana juga bervariasi, mulai dari Makam Sunan Kudus, Sunan Muria (Gunung Muria), serta beberapa wisata alam yang bias anda kunjungi ketika berlibur kesana. Berikut ulasan singkatnya :
1. Wisata Religi Masjid Al-Aqsa (Menara Kudus)
Memiliki sebutan Al-Aqsa, Masjid yang didirikan langsung oleh Sunan Kudus ini merupakan pusat pembelajaran serta dakwah Islam yang dilakukan oleh beliau kala itu. Masjid yang dibangun pada tahun 1549 M itu menggunakan batu yang berasal dari Baitul Maqdis sebagai batu pertama yang diletakkan dalam pondasi bangunan tersebut.
Dari segi arsitektur sendiri, Masjid Menara Kudus memiliki keunikan, yang mana desain dari bangunan Hindu terasa sangat mencolok dalam bangunan berupa menara tersebut. Hal itu merupakan akulturasi budaya yang dilakukan oleh Sunan Kudus sendiri, dikarenakan pada saat itu masyarakat masih memeluk agama Hindu.
Dalam kompleks Masjid tersebut, terdapat makam dari Sunan Kudus itu sendiri. Sehingga para pengunjung yang hadir disana dapat sekalian melakukan ibadah Sholat sembari melakukan ziarah kemakam. Lokasi Masjid Menara ini terletak di desa Kauman, Kec. Kota, Kab. Kudus.
2. Makam Sunan Muria
Terletak di area pegunungan, Makam Sunan Muria ini berada di puncak gunung Muria Kab. Kudus. Kawasan makam yang berada di areal pegununungan tersebut memiliki desain bangunan yang sangat kuno seperti halnya bangunan Jawa oriental, namun di depan makam tersebut terdapat Masjid peninggalan Sunan Muria yang pada mulanya digunakan sebagai pusat dakwah.
Dalam tradisinya, setiap tanggal 16 Suro akan diperingati acara Buka Luwur, yang mana kegiatan tersebut merupakan kebudayaan yang dilestarikan guna memperingati haul dari Sunan Muria, sekaligus melakukan selametan yang ditandai dengan pembagian makan kepada masyarakat setempat.
Sunan Muria sendiri merupakan Wali yang melakukan dakwah di area Pegunungan Muria tersebut, yang mana masyarakat disana masih terbilang dari kata makmur, karena sangat jauh dari wilayah pusat pemerintahan. Untuk menempuh kemakam Sunan Muria sendiri harus melewati 700 anak tangga yang disusun rapi untuk menuju kompleks pemakaman. Biasanya disana juga terdapat tukang ojek yang bersedia mengantar para peziarah untuk naik ke areal pemakaman secara cepat tanpa harus berjalan kaki.
3. Rahtawu
Setelah bepergian ke Sunan Muria, alangkah lebih baiknya untuk bersinggah terlebih dahulu di desa Rahtawu ini. Rahtawu sendiri merupakan desa yang berada di lereng Muria sebelah barat, dengan ketinggian mencapai 1.627 mdpl. Dari sini anda bias leluasa untuk melihat megahnya kota Kudus dari atas pegunungan. Indahnya alam ini bias anda nikmati sepuas mungkin karena tidak disediakan tarif apapun untuk masuk kekawasan Rahtawuini.
4. Gapura Paduraksa (Masjid Wali)
Masjid Wali, seperti namanya bangunan ini merupakan Masjid yang dibangun pada tahun 1596 – 1597 silam. Memiliki desain dengan corak budaya Hindu – Budha – Islam, masjid ini merupakan perpaduan dari ketiga agama yang kala itu merupakan masa peralihan ajaran hindu, budha keajaran Islam. Dari tahun ke tahun Masjid ini mengalami renovasi berulang kali, karena pada pondasi awal pembangunan Masjid Wali ini didirikan menggunakan kayu. Sehingga seringkali mengalami kerapuhan.
Seperti halnya ikon dari budaya hindu – budha, masjid ini juga memiliki gapura sebagai lambang dari adanya akulturasi budaya tersebut, untuk menarik minat masyarakat untuk datang ber-bondong – bondong ke masjid tersebut. Anda juga bisa datang berkunjung ke wisata religi Masjid Wali ini di daerah Loram Kulon, Kec. Jati, Kab. Kudus.
5. Tempat Wisata Religi, Makam Kyai Telingsing
Kurang banyak diketahui oleh masyarakat, Kyai Telingsing ini juga salah satu dari sekian banyak Ulama yang turut menyebarluaskan ajaran Islam di tanah Jawa ini, khususnya daerah Kudus Jawa Tengah. Namun, ajaran yang dibawa oleh Kyai Telingsing ini juga sangat berpengaruh bagi masyarakat setempat, khususnya desa Sunggingan, Kec. Kota, Kab. Kudus. Disana pula lah terdapat makam Kyai Telingsing yang diabadikan oleh warga setempat seperti bangunan Jawa pada umumnya. Para peziarah dapat berkunjung sehari – hari kesana, karena tidak dikenakan biaya se-peserpun.