6 Museum Jakarta Terbaik yang Bisa Kamu Kunjungi
Sat, 20 Jul 2019 - 08:22 AM
1. Museum Layang-Layang
Museum layang layang berlokasikan di Jalan Haji Kamang No.19, RT.2/RW.1, Pondok Labu, Cilandak, RT.2/RW.10, Pd. Labu, Cilandak, Kota Jakarta Selatan. Jika kamu datang ke destinasi wisata Museum Layang Layang ini, kamu bisa melihat berbagai kreasi layang layang dari seluruh penjuru Indonesia. Kamu juga bisa menciptakan layang layang hasil kreasi sendiri di sana. Selain itu, museum layang layang ini bisa menjai alternatif bagus untuk mengenalkan sebuah museum dengan banyak koleksi layang layang kepada anak-anak. Di dalam Museum Layang Layang kamu juga bisa menonton video tentang layang layang. Kamu juga bisa membuat dan melukis layang layang sendiri. Benar benar cocok untuk anak-anak. Jika kamu sudah bosan dengan layang layang, kamu bisa menambah kegiatan lain, seperti melukis payung, melukis kaos, membuat dan melukis keramik, melukis wayang, sampai membatik. Tapi untuk membatik, ada syarat khusus yaitu peserta minimal berjumlah 10 orang.
Untuk masuk ke dalam Museum Layang Layang, kamu hanya perlu menyiapkan uang untuk membayar tiket masuk sebesar RP 15.000,- / orang saja. Tapi, biaya ini belum termasuk dengan biaya tambahan kegiatan. Untuk tambahan kegiatan, biasanya biaya tambahannya berkisar mulai dari Rp 35.000,- sampai Rp 50.000,- / jenis kegiatan. Selain itu, museum ini juga buka setiap hari, mulai dari pukul 09.00 16.00 WIB (tutup saat libur nasional).
2. Museum / Taman Prasasti
Museum Taman Prasarti ini terletak di Jl. Tanah Abang I No.1, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, RT.11/RW.8, Petojo Selatan, Gambir, RT.11/RW.8, Petojo Sel., Gambir, Kota Jakarta Pusat. Di dalam Museum Taman Prasati kamu bisa melihat banyak objek, seperti koleksi prasasti, kereta jenazah antik, dan juga nisan. Hal ini dikarenakan Museum Taman Prasasti ini memang memamerkan berbagai prasati peninggalam Belansa dari berbagai tokoh terkenal di masa lalu. Lebih tepatnya pada masa pendudukan kolonial. Ada baiknya kamu melihat papan informasi terlebih dulu jika ingin berkeliling karena bangunan museum ini memang sangat luas. Kamu bisa datang ke Museum Taman Prasasti ini setiap Selasa – Minggu mulai dari pukul 09.00 – 15.00 WIB. Untuk tiket masuknya sendiri bisa dibilang murah, yaitu Rp 5.000,- / orang untuk Dewasa, Rp 3.000,- / orang untuk Mahasiswa, dan Rp 2.000,- / orang untuk anak-anak.
3. Museum Polri
Museum Polri berada di komplek Markas Besar, lebih tepatnya terletak di Jl. Trunojoyo No.3, RT.5/RW.2, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan. Saat kamu mengunjungi Museum Polri, kamu akan disambut dengan patung Soekanto Tjokrodiatmodjo yang beridi di depan Museum. Patung ini menghadap ke jalan layang busway jurusan Ciledug-Tendean. Dulu, jalan layang ini sempet viral karena untuk menuju ke haltenya kita harus naik 118 anak tangga. Soekanto Tjokrodiatmodjo sendiri adalah seorang kepala Polri yang pertama di Indonesia, biasa disebut sebagai Bapak Kepolisian Indonesia. Beliau yang mengawali dasar kepolisian modern di Indonesia. Selain itu, beliau juga menduduki jabatan itu cukup lama, sekitar 14 tahun, bahkan katanya belum bisa tertandingi oleh siapapun. Di dalam museum ini juga terdapat panser yang dulu digunakan untuk memperkuat divisi Brimob dan digunakan untuk menumpas pemberontakan oleh DI/TII di Jawa Barat dan pemberontakan G 30S. Selai n itu, di sana kamu juga bisa melihat sebuah helikopter Bell 206 Jet Ranger yang merupakan buatan Amerika Serikat tahun 1975. Dulu, helikopter Bell 206 ini digunakan untuk kegiatan patroli dan pengawalan udara. Kemudian, di halaman samping dekat parkiran motor terdapat Meriam Talamburang yang merupakan peninggalam Belanda pada perang dunia kedua.
4. Museum Kebangkitan Nasional
Museum Kebangkitan Nasional merupakan salah satu museum yanag keberadaannya dilindungi oleh Undang Undang RI No. 5 Tahun 1992 tentang “Benda Cagar Budaya” yang terletak di Jl. Abdul Rachman Saleh No.26, RT.4/RW.5, Senen, Kota Jakarta Pusat. Di dalam koleksi Museum Kebangkitan Nasional, kamu bisa melihat benda benda bersejarah dalam bentuk foto, replikasi, patung, diorama, maket, patung dan peralatan perang yang merupakan saksi perjuangan bangsa Indonesia.
Selain itu, penataan benda benda koleksi yang ada di museum tersebut disusun berdasarkan periodisasi sejarah perjuangan, yaitu :
a. Ruang Pengenalan
b. Ruang Sebelum Pergerakan Nasional
c. Ruang Awal Kesadaran Nasional
d. Ruang Pergerakan Nasional.
Kamu bisa mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional setiap hari Selasa – Kamis mulai dari pukul 08.30 – 15.00 WIB, hari Jumat pukul 08.30 – 11.30 WIB dan setiap hari Sabu – Minggu pukuk 08.30 – 14.00 WIB. Selain itu, harga tiket masuk ke dalam Museum Kebangkitan Nasional juga lumayan murah, yaitu hanya Rp 2.000,- / orang untuk dewasa dan Rp 1.000,- / orang untuk anak-anak.
5. Museum Tekstil
Museum Tekstil merupakan salah satu museum yang berfungsi sebagai lembaga edukasi yang terletak di Jl. Aipda KS Tubun No.2-4 Jakarta Pusat. Museum Tekstil tetap fokus untuk melestarikan tekstil tradisional di Indonesia. Biasanya Museum Tekstil melakukan beberapa kegiatan, diantaranya yaitu mengadakan seniman, workshop, penelitian dan publikasi serta mengadakan pameran tekstil.
Banyak yang bisa dilihat di Museum Tekstil diantaranya yaitu:
a. Galeri Batik
b. Kebun Pewarna Alam
c. Perpustakaan
d. Laboratorium
e. Ruang Pengenalan Wastra
Kamu juga bisa belajar cara mengoprasikan mesin tenun di ruang wastra. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui berbagai koleksi alat tenun dari berbagai daerah dan juga informasi tentang bahan baku serta proses pembuatan kain tradisional. Kamu bisa datang ke Museum Tekstil ini setiap hari Selasa – Minggu mulai dari pukul 09.00 – 15.00 WIB dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,- / orang untuk dewasa, Rp 3.000.- / orang untuk mahasiswa, dan Rp 2.000,- / orang untuk anak-anak.
6. Museum Katedral
Museum Katedral atau Gereja Katedral adalah salah satu Gereja Katolik terbesar di Jakarta. Museum ini terletak di Jl. Katedral No.7B, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Museum ini dulu diresmikan pada tanggal 28 April 1991 oleh Mgr Julius Darmaatmadja. Pembuatan museum atau gereja ini diprakarsai oleh seorang pastor kepala Katedral, Pater Rudolf Kurris. Beliau membangun museum ini berdasarkan rasa cintaranya terhadapsejarak dan benda benda bersejarah. Menurut beliau, benda benda bersejarah bisa membangkitkan rasa kagum manusia di masa datang terhadap masa lampau. Selain itu, beliau juga ingin menyalurkan pengetahuan dari generasi ke generasi dengan cara membangun Museum Katedral. Di dalam Museum Katedral kamu bisa mempelajari perkembangan Katolik di Indonesia. Kamu bisa datang ke Museum Katedral setiap hari Senin, Rabu, Jumat mulai dari pukul 10.00 – 12.00 WIB. Selain itu, kamu juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar tiket masuk alias tiket masuk ke dalam Museum Katedral ini gratis.
Itulah keenam Museum Jakarta Terbaik yang bisa kamu kunjungi bersama sanak keularga atau orang terdekat. Selain berwisata, kamu juga bisa menambah pengetahuan dengan cara datang ke museum museum di atas.